One Two Trees, Komitmen SKK Migas Jaga Keberlanjutan Lingkungan
Penanaman 10.000 pohon di Taman Mangrove Jakarta, Pantai Indah Kapuk
POSKOTAKALTIMNEWS.COM,
JAKARTA- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meluncurkan program One Two Trees dalam rangka
merealisasikan pilar ketiga Indonesia Oil & Gas 4.0 yaitu, Ensuring Environmental Sustainability.
Melalui program penanaman pohon ini, seluruh pemangku kepentingan di industri
hulu migas diharapkan mampu berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon demi
memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.
Peluncuran
program One Two Trees ditandai dengan
penanaman 10.000 pohon di Taman Mangrove Jakarta, Pantai Indah Kapuk, pada hari
ini, sekaligus memperingati Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli lalu. Kegiatan
ini turut dihadiri Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya
Mineral Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dyah
Murtiningsih, 15 pimpinan KKKS, Chief Technology Officer LindungiHutan Chasif
Syadzali, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Administrasi
Jakarta Utara Wawan Budi Rohman, serta Puteri Indonesia Lingkungan 2022 Cindy
May McGuire.
Kepala
SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan SKK Migas memiliki komitmen yang kuat dalam
mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan. Peluncuran program One Two Trees merupakan aksi nyata SKK
Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menyusutkan emisi
karbon guna menjaga keberlanjutan lingkungan.
Melalui program yang akan dilaksanakan hingga Oktober 2023 ini, seluruh
perusahaan hulu migas diwajibkan untuk menanam pohon sebagai bentuk
pertanggungjawaban dari kegiatan eksplorasi dan produksi migas di Indonesia.
“Program
One Two Trees merupakan bagian dari industri hulu migas untuk dapat menanam 2
juta pohon pada tahun 2023. Hari ini merupakan momen yang luar biasa karena
industri hulu migas memiliki komitmen yang nyata dalam upaya memulihkan
lingkungan sekaligus menangkap emisi karbon melalui penanaman pohon,” kata Dwi
dalam keterangan resminya usai penanaman 10.000 pohon.
Dwi
melanjutkan Pemerintah Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi karbon pada
2030 mendatang sebesar 29 persen dan emisi karbon menjadi nol bersih pada 2060.
Dengan mengimplementasikan program One
Two Trees, Dwi optimistis SKK Migas bersama KKKS serta seluruh pemangku
kepentingan terkait lainnya dapat mewujudkan misi besar pemerintah dalam
mengurangi emisi karbon. Dengan jumlah pekerja di industri hulu migas mencapai
42 ribu orang, maka diharapkan dapat menanam lebih dari 84 ribu pohon.
“Setiap
pekerja industri hulu migas wajib melakukan penanaman dua pohon sebagai bentuk
kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan. Kami berharap program One Two Trees dapat menjadi gerakan yang
berkelanjutan, baik secara industri maupun individu, sekaligus memacu publik
untuk secara sukarela melakukan langkah serupa,” kata Dwi.
SKK Migas menargetkan penanaman pohon di tahun 2023 mencapai 2 juta pohon atau meningkat dibandingkan realisasi penanaman pohon di tahun 2022 yang sebanyak 1,7 juta pohon, sedangkan tahun 2021 sebanyak 1,2 juta pohon. Terus bertambahnya jumlah penanaman pohon menunjukkan komitmen nyata hulu migas dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. Hingga Semester I/2023, industri hulu migas telah menanam 446 ribu pohon atau sekitar 22 persen dari target, dengan potensi penyerapan emisi karbon sebanyak 887 ribu ton C02 per tahun. Target penanaman 2 juta pohon ini akan direalisasikan melalui rehabilitasi daerah aliran sungai, program pengembangan masyarakat, program penghijauan pada buffer zona fasilitas produksi atau fasilitas pendukung, serta pemulihan lingkungan, termasuk lingkungan sekitar pekerja industri hulu migas dalam program One Two Trees.
Dadan Kusdiana menambahkan Kementerian ESDM
memberikan apresiasi kepada SKK Migas dan seluruh pelaku di industri hulu migas
yang secara nyata mendukung pengurangan emisi karbon melalui program One Two
Trees dengan menanam 10.000 pohon. “Kita bersama-sama menyaksikan aksi
nyata dari implementasi rencana strategis IOG 4.0. Ini adalah salah satu upaya
bahwa industri hulu migas bisa berkontribusi terhadap penuruan emisi karbon,”
kata Dadan.
Dyah
Murtiningsih juga mendukung peluncuran program One Two Trees. Dia menjelaskan Indonesia
merupakan negara dengan hutan mangrove terbesar di dunia yakni sekitar 3,6 juta
hektar atau setara 23 persen dari hutan mangrove di dunia. “SKK Migas mempunyai
komitmen membantu Indonesia dalam merehabilitasi mangrove setiap tahunnya. Kita
semua memiliki langkah yang sama dalam memulihkan, meningkatkan, dan
mempertahankan ekosistem mangrove secara bersama-sama,” kata Dyah.
Kolaborasi
Pemangku Kepentingan Daerah
Deputi
Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko menambahkan SKK Migas akan melibatkan
para pemangku kepentingan di daerah lainnya untuk mendukung program One Two Trees. Dengan semakin banyak
pihak yang terlibat dalam program ini, selain KKKS, maka semakin banyak
masyarakat yang turut peduli terhadap lingkungan.
Selain
penanaman pohon, SKK Migas juga telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan
emisi karbon antara lain pilot project teknologi Huff and Puff serta inisiasi teknologi Carbon Capture Storage - Carbon
Capture Utilization and Storage, manajemen penggunaan energi, pengurangan fugitive emission, zero routine flaring, dan formulasi kebijakan.
“Industri
hulu migas memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan energi dan
pertumbuhan ekonomi nasional, tentunya segala aktivitas di lapangan harus
memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi dan semangat gotong
royong bersama seluruh pihak merupakan kunci dalam pengurangan emisi karbon di
Indonesia karena keberhasilan Industri Hulu Migas adalah keberhasilan kita
bersama,” tutup Rudi.(pk)