Silaturrahmi Mempertahankan Adat Istiadat dan Kearifan Lokal

img

TENGGARONG, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, mengadakan Acara Silaturrahmi dan Sosialisasi Adat Istiadat, Kearifan Lokal . dengan Kesultanan Banjar dan Tokoh-Tokoh Adat Dayak serta semua Organisasi Masyarakat (Ormas) di Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) Khususnya Kutai Kartanegara (Kukar).

Acara berlangsung di Kedaton, Selasa (18/04/2017).  Dengan Tema “Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung, Dimana Bumi Dipijak Disitu Adat Istiadat dan Kearifan Lokal Dijunjung” dengan narasumber dari Kesultanan Banjar.

Hadir dalam acara itu Wakil Bupati Kukar, Pangeran A. Nooryakin Mugeni, DCH. DR Taufik Arbain S.Sos,.M.Si. Dari Tokoh Adat Dayak. Dr. Jurnalis Ngayoh M.Si, Drs. Martinus F. Tenes, Prof. Simon Davung, Dr. Edy Gunawan Areq Lung Ma,.M.Th. Dari Kesultanan Kutai. Drs Adji Pangeran Anoem Soeraya Adiningrat. M.Si, Haji Adji Pengeran Hario Seoraya Adi Kesuma, Haji Adji Pengeran Hario Kesuma Poeger. Dan bertindak sebagai Moderator. Haji Syahriah Setia.

Haji Adji Pangeran Hario Kesumo Poeger, yang mewakili pihak kesultanan Kutai, mengatakan tujuan diadakannya acara ini untuk mempererat silaturrahmi organisasi yang ada di Kaltim khusunya Kukar dan  mendengarkan petuah/pendapat dari tokoh-tokoh Banjar, Dayak, Benuaq, Tunjung, Bahau dan lain sebaginya, agar bisa meningkatkan Adat Istiadat, Kearifan Lokal yang berada di Kesultanan Kutai.

“Kepada  Ormas yang berperan di Kaltim pada umumnya dan yang berperan di kukar khususnya agar dapat mendengarkan petuah-petuah dari tokoh-tokoh adata kita masing-masing yang merupakan bekal bagaimana kita melestarikan adat istiadat, kearifan lokal yang perlu kita junjung dan kita hargai bersama” katanya.

Sementara Wakil Bupati Edi Damansyah M.Si, menyapaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya acara tersebut, pemerintah juga mengucapkan terimakasih kepada Kesultanan Kutai, seluruh Ormas, Tokoh Masyarakat, dan masyarakan Kukar.

"Karena sudah bersama-sama pemerintah Kukar menjaga kondusifitas dan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KAMTIBMAS) di Kukar sehinga sampai pada hari ini Kaltim pada umunya dan kukar khsusnya tetap aman dan terkendali” papanya.

Pemerintah Kukar komitmen,bagaimana perbedaan yang ada di kukar ini dari Seni, Budaya, Tradisi, bisa menjadi satu kesatuan kekuatan, agar bisa di pelihara dengan baik sampai kapanpun jua.

Ini menjadi modaluntuk membangun Kukar, berajak dari perbedaan itulah kita bisa menjadi kuat dan bersatu.

“Semoga dengan adanya kegitan yang sederhana ini bisa membawa manfaat yang lebih besar untuk kemajuan kaltim khususnya kukar” harapnya.

Kesultanan Kutai merupakan kerajaan tertuang di Nusantara yang sampai saat ini masi eksis dan terus hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat Kukar. Dengan adat istiadat dan kearifan lokal.

“Telah banyak memberikan warna dan menjadi mitra pemerintah khususnya pemerintah kukar, dalam melakukan pembangunan dan pengembangan pelestarian adat dan ilmu pengetahuan, seni serta pendidikan yang berbasis kepada kearifan lokal” jelas Edi.

Dalam acara Silaturrahmi ini telah terjadi kesepakatan diantaranya,kami masyarakat adat Kutai, Dayak, banjar menjunjung tinggi ada istiadat yang telah diwariskan Leluhur kami menjadi masyarakat adat yang beradab sesuai pancasila dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kedua Kami masyarakat adat Kutai, Dayak, banjar menjunjung tinggi hal-hal yang berkaitan dengan adat istiadat yang hidup sejak zaman kerajaan dahulu dengan menghargai keberadaan masyarakat lainnya seperti yang termasuk dalam kitab Panji Selaten.
3.  Kami masyarakat adat Kutai, Dayak, banjar dengan kesadaran tinggi untuk mempertahankan, melestarikan serta terlibat aktif dalam kegiatan kearifan lokal. 4. Kami masyarakat adat Kutai, Dayak, banjar bertanggungjawab terhadap generasi penerus dalam adat istiadat, untuk tetap mempertahankan dan melestarikan adat yang Adi luhung di wilayah Kesultanan Kutai. *aji/poskotakaltimnews.com