Pemdes Kerta Buana Ingin Wujudkan Desa Pariwisata Lokal

img

(Kepala Desa Kerta Buana I Dewa Ketut Basuki /pic:tanty)

POSKOTAKALTIMNEWS,COM,KUKAR-Desa Kerta Buana Kecamatan Tenggarong Seberang, sering disebut sebagai Ubud Balinya Kota Tenggarong, bahkan sebutan tersebut ramai diperbincangkan masyarkat, bahkan di media sosial, seperti Instagram, tik tok, dan facebook.

Dengan memiliki budaya dan tradisi yang kental dan terjaga oleh masyarakat Hindu. Pemerintah Desa (Pemdes) Kerta Buana akan mendorong keunggulan ini menjadi pariwisata yang memberdayakan masyarakat.

Kepala Desa Kerta Buana I Dewa Ketut Basuki mengungkapkan pihaknya berkomitmen mendorong sektor wisata ini. Pemdes Kerta Buana sendiri siap mewujudkan visi Kukar Idaman. Yaitu dengan memberdayakan dan membina warga setempat.

“Kami terinspirasi kesuksesan Desa Penglipura di Bali dalam mengembangkan pariwisata lokal. Kami memiliki keinginan yang kuat untuk mengikuti jejak mereka,” ungkap Dewa saat diwawancarai awak media belum lama ini.

Dewa menjelaskan tentunya dengan meningkatkan pemberdayaan dan pembinaan warga. Ia yakin visi mewujudkan Kerta Buana menjadi desa wisata bukanlah keinginan semata.

Baca Berita Lainnya :

Dispar Kukar Bakal Tambah Koleksi Digital di Jam Bentong


Berharap Objek Wisata Pulau Kumala Kembali "Berjaya"


“Selain memberdayakan masyarakat, tentunya apabila pariwisata lokal ini terwujud, tentu ini bentuk melestarikan kebudayaan, dan menarik wisatawan untuk berkunjung.” katanya.

Dirinya juga berupaya untuk melakukan pendekatan yang intensif dan menyeluruh terhadap masyarakat. Ia mengungkapkan sejauh ini respon dari masyarakat setempat baik, dalam menanggapi rencananya menjadikan Desa Kerta Buana sebagai pariwisata lokal.

“Tentunya kerja sama dan partisipasi aktif seluruh warga, dapat mewujudkan desa wisata ini,” pungkasnya.

Kades tersebut menambahkan, selama ini pihaknya juga telah mengambil beberapa langkah awal untuk mempersiapkan pembangunan desa wisata. Yaitu dengan membangun beberapa fasilitas penunjang di lokasi yang telah ditentukan.

“Kami sedang menyiapkan satu wilayah yang saat ini sedang tahap pondasi di tahun ini, dengan gapura kecil. Dan panjang sekitar 300 meter. Rencananya wilayah ini akan dijadikan sebagai pusat kegiatan seni dan budaya, sebagaimana yang telah berhasil diimplementasikan di Desa Penglipura.” Tutupnya (adv/*tan)